Software Psikologi





Aplikasi software koreksi tes Psikologi dan Psikiatri secara manual atau dengan scanner.






Proses :

1. Colokkan flashdisk
2. Tempatkan lembar jawab di scanner
3. Lakukan pemindaian (scanning)
4. Laporan hasil tes psikologi/psikiatri siap dicetak.


Paket Koreksi Tes Papikostick

Paket Koreksi Tes MMPI/MMPI-2
Paket Koreksi Tes EPPS
Paket Koreksi Tes Belbin
Paket Koreksi Tes 16PF
Paket Koreksi Tes CAQ (Clinical Analysis Questionnaire)
Paket Koreksi Tes CFIT-3
Paket Koreksi Tes IST
Paket Koreksi Tes Kuder-R

Paket Koreksi Tes Big-Five 
Lihat update aplikasi ini di: http://psikometrika.com

MMPI-2

Kegunaan MMPI2

Bagaimana penggunaan MMPI2 di dunia psikologi saat ini? Awal mula MMPI dibuat adalah sebagai alat untuk menyaring orang-orang yang terkena gangguan mental yang didasarkan pada gangguan medis secara umum.

Selama proses bertahun-tahun pengembangan melalui penelitian dengan data-data yang didapat dari orang-orang yang mengalami gangguan klinis ataupun normal. Sampai saat ini penggunaan MMPI sangat bervariasi dan berikut ini adalah sebagian kecil berdasarkan dari penelitian-penelitian yang ada:
  • Alat untuk evaluasi gangguan jiwa sebagai klarifikasi status /bentuk gangguan jiwa.
  • Uji simptom apakah perlu untuk dirawat inap.
  • Alat assessment sebelum pasien diberikan treatmen tertentu
  • Alat uji hasil dari suatu treatmen
  • Sebagai alat penelitian epidemis berbasis kriteria kepribadian
  • Alat uji kepribadian untuk posisi-posisi publik, seperti calon lurah, calon PNS, polisi dll.
  • Alat uji psikologi untuk menentukan kriteria eksternal mengenai perbedaan kelompok sosial.
  • Alat penelitian psikologi genetis.
  • Studi longintudinal mengenai perkembangan kepribadian
  • Alat uji kepribadian lintas budaya, perbedaan dan kesamaan dengan perbedaan budaya.
  • Alat evaluasi pasangan yang konflik, atau bermasalah
  • Alat uji hukum menentukan orang terkena gangguan jiwa atau tidak
Skor Tes
Ada 2 jenis skala skor MMPI/2, raw score dan t-score, dan 2 tipe skor ini dipakai baik sebagai skala validitas atau skala intepretasi.
Skala di MMPI2

Skala Validitas

Tidak dapat dikatakan :Variable response inconsistency scale (VRIN), True respon inconsistency scale (TRIN), Skala Lie (L),Skala Defensif (K), Skala Superlative-Self Perception (S)
Infrequency Scale (F), Psychiatric Infrequency Scale (Fp)

Skala Stadard
Hs- Hipokondria
D-Depresi
Hy-Histeria
Psychopatic Deviate (Pd)
Masculine-Feminine (Mf)
Paranoia (Pa)
Psychestenia (Pt)
Schizophrenia (Sc)
Mania (Ma)
Social Int-Extroversion (Si)

Skala Content
Anxiety
Fears
Obessessiveness
Depression
Health concern
Bizzare Mentation
Anger
Cynicism
Antisocial
Type A
Low Self-esteem
Social discomfort
Family problem
Work intellligence
Negative treatment

Laporan MMPI
Dalam suatu situasi, memungkinkan seseorang untuk memberikan pernyataan yang baik-baik saja, dan cenderung menolak pernyataan yang sebenarnya. Adanya dorongan seseorang untuk "terlihat baik", atau sebaliknya, MMPI sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi psikologis, akan berusaha terlihat "gila" sehingga lolos dari hukuman.
Respon yang "tidak biasa"
Bukan hanya tes MMPI, berbagai tes inventory mungkin akan memunculkan jawaban yang "aneh" yang bisa disebabkan banyak hal mungkin dari pemberi tes, atau testee-nya yang memang tidak serius merespon suatu pernyataan. Biasanya dengan kondisi testee yang tidak memiliki cukup dorongan untuk menyelesaikan tes, maka kewajiban tester-lah dalam memfasilitasi testee tersebut sehingga dapat menjawab dengan benar sesuai kondisi yang ada.
Selain itu beberapa catatan atau respon penting yang sebenarnya bukan suatu jawaban bisa menjadikan sesuatu yang perlu dianalisa lebih lanjut. Misalkan seorang pasien selain menjawab respon MMPI juga membuat corat-coret entah itu bermakna atau tidak, atau membuat suatu pusi atau catatan-catatan tertentu. Dalam hal ini kemungkinan besar respon-respon tersebut dapat digunakan sebagai data tambahan dalam menganalisa kondisi dari pasien.
Seluruh jawaban BENAR atau seluruh jawaban SALAH
Apabila jawaban keseluruhan benar atau keseluruhan salah, maka kemungkinan terjadi mis-persepsi oleh pasien dalam mengisi tes. Ada kalanya respon dijawab berulang-ulang dengan frekuensi yang sama, misalkan dari benar kemudian salah, benar dan salah lagi. respon jawaban seperti ini tidak bisa dianalisa dan dapat dikatakan tidak ada validitas dari jawaban MMPI oleh testee.
Respon item inkonsisten
Jalan terbaik untuk menilai ketidakkonsistenan respon adalah dengan memperbandingkan respon-respon yang dijawab secara tidak konsisten. MMPI2 menyediakan 2 jalan untuk melihat ketidakkonsistenan itu, yaitu:
Variable Response Inconsistenct Scale, atau VRIN adalah distribusi item secara random terdiri dari 67 pasang item dimana kombinasi jawaban bisa saja benar-salah, salah-benar, benar-benar atau salah-salah. Seperti contoh jawaban benar dengan pernyataan "saya bangun pagi merasa segar bugar" dan jawaban benar pada pernyataan "saya memiliki sulit tidur dan bermimpi buruk" maka dua respont tersebut tidak konsisten meski jawabannya sama-sama benar.
True Response Inconsistency Scale, atau TRIN digunakan untuk melihat kecenderungan ketidakkonsistenan dengan kombinaasi respon benar. Kombinasi terdiri dari 23 pasang pernyataan dimana secara semantik memiliki pernyataan yang bermakna sama. Misal jika pernyataan "hampir tiap waktu saya merasa sedih" dan pernyataan lain "setiap waktu saya merasa bahagia" apabila dua respon tersebut sama-sama benar atau sama-sama salah, maka terjadi ketidakkonsistenan jawaban.
Skor tinggi untuk TRIN harus dievaluasi dengan seksama dan harus dilihat ke-arah mana kecenderungan ketidakkonsistenannya itu. Jika dilihat ketidakkonsistenan pada skor benar umumnya skor standar >80 menunjukkan testee cenderung menjawab benar, demikian sebaliknya jika tidak konsistennya pada skor salah, maka testee cenderung akan menjawab salah.
Skor Defensif atau Skor Denial
Skala K
Skala ini digunakan untuk menyajikan informasi akurat mengenai skor defensif. Skala ini menggunakan 30 item dan diuji secara statistik parametrik mengenai kecenderungan respon defensif.
Superlatif-Self Presentation (skala S)
Skala S dikembangkan lebih baru pada tahu 95 oleh Butcher & Han. Skala ini untuk memperkuat respon defensif yang dilakukan testee/pasien dengan mengembangkan 50 item. Skala ini melihat atribut positif mengenai nilai moral, tanggung jawab dan ingkar terhadap adanya masalah. Dengan nilai S tinggi maka mendorong pasien memiliki masalah yang sedikit, yang mana dengan skor tinggi S ini juga berarti pasien mengasumsikan dirinya memilii kontrol diri yang tinggi. Pasien secara emosi mampu mengontrol bahwa dirinya bebas dari masalah klinis atau perilaku-perilaku menyimpang.
Dengan item yang homogen, seharusnya tester mampu mengintepretasikan skala S dengan baik dan memperhatikan kecenderungan defensif pasien atau mengingkari adanya gangguan moral. Berikut beberapa aspek yang tercermin dari skala S:
Percaya dengan kebaikan orang lain.
Ketangguhan diri
Optimisme diri
Ingkar terhadap kesabaran atau kemarahan
Ingkar terhadap nilai-nilai abnormal sosial.

Non-frekuentif respon (skala F)
Skala ini disusun digunakan untuk menyajikan respon jawaban yang tidak normal atau respon yang jarang dijawab. Semakin tinggi nilai F menunjukkan kemungkinan gejala patologis yang tinggi atau ketidakmampuan melakukan adaptasi perilaku normal.
Dalam perkembangannya muncul skala Fp yang lebih didasarkan pada data-data psikiatris dibandingkan data normatif. Skala ini akan lebih menunjukkan gejala-gejala psikiatris yang memungkinkan tampak terhadap tingginya skala Fp.
Mengapa menggunakan kategori F yang berbeda? Jawabannya adalah bahwa skala-skala tersebut menunjukkan perbedaan penggunaan. Skala F menunjukkan indikasi yang lebih baik mengenai gejala-gejala klinis secara umum seperti pada MMPI1, dan skala Fp lebih memotret keadaan pasien dengan gejala psikiatris atau gangguan mental yang lebih berat.
Untuk skala Stadard (Hs- Hipokondria,D-Depresi,Hy-Histeria,Psychopatic Deviate (Pd),Masculine-Feminine (Mf),Paranoia (Pa),Psychestenia (Pt),Schizophrenia (Sc),Mania (Ma),Social Int-Extroversion (Si))

update berita di: http://psikometrika.com